Jumat, 22 Maret 2013

PENCERAHAN HIDUP

Rasa takut hanya akan membuatmu lemah dan kehilangan kepercayaan diri, hadapilah rasa takut itu dan teruslah melangkah.

Agar terhindar dari menyakiti orang lain jagalah ucapan dan sikap kita sehingga persahabatan tetap erat.

Terkadang kmu harus menutup pintu hati sementara untuk sekedar meyakinkan dirimu bahwa hanya iya yang tepat boleh membukanya.

Jangan tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu fokus saja dengan rencana yang sudah kamu buat sesuai prioritasnya.

Ada saatnya kita bicara, ada saatnya kita mendengar, kita bicara agar orang lain dapat mengerti, kita mendengar agar kita bisa memahami.

Perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan penghianatan.

Kamu tak akan bisa mengubah kesalahan kemarin, tapi kamu akan bisa memulai yang baru dengan cermin kesalahan kemarin

Temukan kebahagiaan hari ini dengan bersyukur dari hal "kecil yang akan mnuntunmu esok meraih hal besar" .

Terkadang kata-kata yang kita ucapkan akan memberi bekas mendalam dihati dan selalu diingat, maka berusahalah untuk berkata yg baik.

Atas setiap masalah-masalah yang dihadapkan dengan doa, akan selalu ada jalan keluar yang tak terduga-duga.

Bersyukurlah jika kau sudah dititik terendah dalam hidup, karena tidak ada pilihan lain selain menuju titik tertinggi.

Derita masa lalumu itu terlalu jauh untuk menyentuhmu hari ini, tapi pengulangan kenangan dan rasa sakitnyalah yang bisa melemahkanmu.

Jika dia menyakitimu, tetap doakan dia. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan karena kamu bukan penjahat.

Seseorang akan lebih berarti dalam hidupmu bila ia tidak hanya memberikan kasih sayang tapi juga kekuatan mengubahmu menjadi baik.

Berlakulah baik, agar segera terlihat apakah dia jiwa baik yang disiapkan oleh Tuhanmu, atau orang palsu yang harus kau tinggalkan

HIDUP ADALAH PROSES BELAJAR

HIDUP ADALAH PROSES BELAJAR

Kita pernah "DILUKAI"
dan mungkin pernah "MELUKAI"
tapi karena itu kita BELAJAR
tentang bagaimana cara menghargai, menerima, berkorban dan memperhatikan.

Kita pernah "DIBOHONGI"
dan mungkin pernah "MEMBOHONGI",
tapi dari itu kita belajar tentang KEJUJURAN.

Andaikan kita tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup ini, mungkin kita tidak pernah belajar arti diri MEMINTA MAAF dan MEMBERI MAAF.

Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini, tidak akan
terulang kembali. Namun ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan,..
yaitu BELAJAR dari masa lalu untuk hari ESOK yang lebih baik.

Hidup adalah proses,
Hidup adalah belajar.
Tanpa ada batas umur,
Tanpa ada kata tua

JATUH, berdiri lagi
KALAH, mencoba lagi
GAGAL, bangkit lagi,
Sampai Allah memanggil:
"Waktunya PULANG"

BERPIKIR KREATIF PASCA KEHILANGAN PEKERJAAN

BERPIKIR KREATIF PASCA KEHILANGAN PEKERJAAN

Ketika tiba-tiba perusahaan terkena dampak krisis global keuangan yang disusul dengan PHK massal atau redundancy. Bagaimanakah sikap yang tepat dalam menghadapi situasi yang tak terduga ini. Intinya, kehilangan pekerjaan menimbulkan masalah finansial dan psikologis akan tetapi selalu ada kesempatan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik. 


Dampak Finansial

Kehilangan pekerjaan artinya sama dengan kehilangan sumber penghasilan. Tidak peduli seberapa besar penghasilan Anda dan seberapa banyak tabungan di bank, tentunya Anda ingin menengok kembali spending habits Anda.

Sekarang saatnya untuk mengurangi pengeluaran dan menyusun kembali strategi keuangan yang tepat. Barangkali Anda pun harus mengubah gaya hidup Anda sesuai dengan keadaan yang terjadi.

Kalau Anda punya sejumlah kartu kredit, sebaiknya Anda menutup beberapa diantaranya dan menyisakan satu atau dua kartu kredit saja. Pilihlah kartu kredit yang paling kecil bunganya kemudian lunasi kartu kredit yang lain atau alihkan tagihannya ke kartu kredit yang Anda pertahankan.

Anda pun ingin mengurangi pengeluaran harian atau bulanan, menutup membership yang tidak perlu, dan mengurangi makan diluar.

Singkatnya, Anda hilangkan pengeluaran yang tidak terlalu perlu. Semua langkah ini diperlukan supaya Anda memiliki kendali atau kehidupan finansial Anda terutama dalam menghadapi keadaan ekonomi yang tidak pasti. 



Dampak Psikologis

Secara psikologis kehilangan pekerjaan sama dengan kehilangan kepercayaan diri. Kepercayaan Anda kepada pekerjaan selama bertahun-tahun seolah-olah hilang begitu saja dalam sehari. Namun pada dasarnya, apabila Anda tidak menemukan alasan yang jelas kenapa Anda harus kehilangan pekerjaan, kemungkinannya adalah kesalahan bukan pada diri Anda.

Krisis keuangan yang terjadi membuat perusahaan Anda berpikir untuk mengurangi jumlah karyawan di posisi dan golongan tertentu. Berdasarkan performance di kantor barangkali Anda termasuk yang layak dipertahankan tapi posisi Anda sudah tidak mungkin diperlukan lagi. Tentunya ini tidak fair, tapi begitulah yang terjadi.

Sedih dan panik atas hilangnya sumber keuangan tentunya wajar. Tetapi apabila keadaan ini berlarut-larut maka Anda harus melakukan sesuatu untuk memperbaikinya.

Anda ingin membangun komunikasi dengan diri Anda sendiri. Menghilangkan perasaan bersalah, berhenti menyalahkan orang lain, dan mengambil alih kembali kehidupan karir Anda. Anda boleh kehilangan pekerjaan tapi jangan sampai hal ini merusak mimpi dan cita-cita Anda. 



Merancang Karir Baru

Barangkali agak aneh kedengarannya bahwa Anda justru memperoleh kebebasan ketika kehilangan pekerjaan. Saat ini adalah momen yang tepat untuk mendefinisikan kembali apa yang Anda mau dari kehidupan karir Anda.

Misalnya saja ternyata Anda menemukan kepuasan dari karir Anda yang lama. Rasanya apa yang Anda kerjakan betul-betul mewakili apa yang Anda inginkan. Hal ini sangatlah bagus karena banyak orang menghabiskan puluhan juta untuk menghadiri pelatihan dan seminar hanya untuk mencari tahu apa yang mereka inginkan dari karirnya.

Namun misalnya Anda tidak puas dengan karir di tempat yang lama. Pekerjaan Anda bisa menghasilkan uang untuk menabung dan membayar cicilan tapi tidak memberikan kebahagiaan sesuai dengan cita-cita Anda.

Dalam hal ini kehilangan pekerjaan menjadi seperti berkah karena sekarang Anda memiliki kesempatan untuk memulai karir baru yang sesuai dengan cita-cita ditambah dengan uang pesangon yang Anda terima dari perusahaan!

Pindah pekerjaan di masa ekonomi sulit bukanlah tindakan yang diinginkan sebagian besar orang. Namun Anda ingin membuktikan bahwa Anda bisa keluar dari situasi sesulit apapun. Pengalaman profesional Anda bisa menambah keyakinan dan kepercayaan untuk menemukan solusinya. 

Kuncinya adalah berpikir kreatif dan tidak berhenti berusaha. Inilah saatnya untuk memulai sesuatu yang baru. Apapun itu. Memulai karir di tempat baru atau bahkan merintis usaha sendiri.

Banyak orang-orang sukses yang memulai karirnya setelah mereka kehilangan pekerjaan. Penulis terkenal dari Inggris, J.K. Rowling, menulis novel Harry Potter ketika ia tidak punya pekerjaan dan hidupnya tergantung dari tunjangan pemerintah. Namun pemikiran kreatifnya menghasilkan salah satu novel yang paling laris di dunia dan mendatangkan keuntungan milyaran dollar.

Hidup kreatif dimulai dari sikap yang kita ambil secara sadar terhadap kejadian yang kita alami. Manusia tidak diciptakan untuk menerima keadaan begitu saja tetapi untuk berusaha membuat hidup yang terbaik bagi dirinya. 

Susunlah rencana baru dan kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung tujuan Anda: keluarga dekat, sahabat, motivator, pelatih, dll. Dengan memelihara sikap positif Anda memastikan berjalan di rute menuju keberhasilan.

JANGAN TERPERANGKAP DI KUBANGAN KESEDIHAN, KEBAHAGIAAN SEJATI DATANG KETIKA KITA BISA BERBAGI DENGAN ORANG LAIN

JANGAN TERPERANGKAP DI KUBANGAN KESEDIHAN, KEBAHAGIAAN SEJATI DATANG KETIKA KITA BISA BERBAGI DENGAN ORANG LAIN

Seorang sopir turun dari mobil mewah di depan pemakaman umum. Dia berjalan menuju pos penjaga dan berkata, "Pak, tolong temui bos saya di mobil, karena Ia sedang sekarat"

Sang penjaga segera berjalan. Seorang Wanita yang lemah, berwajah sendu membuka pintu mobilnya, tersenyum dan berkata, "Saya Ny Steven yang selama ini mengirim uang agar Anda membeli bunga dan menaruhnya di atas makam anakku. Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan dan kebaikan anda."

"Oh, jadi nyonya ya, tapi sebelumnya saya minta maaf. Memang uang itu saya belikan bunga tapi tak pernah saya taruh bunga itu di pusara anak nyonya." jawab sang penjaga.

"Apa?" Tanya wanita itu gusar.

"Ya, karena orang mati takkan pernah melihat keindahan bunga. Karenanya saya berikan bunga itu pada mereka yang di RS atau orang yang sedang bersedih yang saya jumpai. Orang hiduplah yang bisa menikmati keindahan dan keharuman bunga itu" jawab sang penjaga.

Wanita itu terdiam dan akhirnya pergi.

3 bulan kemudian, datanglah seorang wanita cantik berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan.

"Selamat pagi, apa masih ingat saya? Saya Ny. steven. Terima kasih atas nasehat anda dulu. Anda benar, memperhatikan dan membahagiakan yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi yang sudah tiada "

"Ketika saya antarkan bunga itu ke RS atau panti jompo, tak hanya buat mereka bahagia, sayapun jadi turut bahagia. Sampai dokter tak tahu mengapa saya bisa sembuh. Akhirnya saya yakin bahwa suka cita dan berbagi adalah obat yang paling Mujarab"

Jangan terus terperangkap di kubangan Kesedihan.
Kebahagiaan sejati datang ketika kita bisa berbagi dengan orang lain.
Dengan kita menolong orang lain, sesungguhnya kita sedang menolong diri sendiri.

SEBOTOL RACUN UNTUK SEMANGAT HIDUP

SEBOTOL RACUN UNTUK SEMANGAT HIDUP

Seorang pria mendatangi seorang Sufi yang diseganinya, “Sufi, saya bosan hidup. Rumah tangga berantakan. Usaha kacau. Saya ingin mati saja.”

Sang Sufi tersenyum, “Oh, kamu pasti sedang sakit, dan penyakitmu pasti bisa sembuh.”

“Tidak Sufi, tidak. Saya sudah tidak ingin hidup lagi, saya ingin mengakhiri hidup saya ini saja,” tolak pria itu.

“Baiklah kalau memang itu keinginanmu. Ambil racun ini. Minumlah setengah botol malam ini, sisanya besok sore jam 6. Jam 8 malamnya engkau akan mati dengan tenang.”

Pria itu bingung. Pikirnya setiap Sufi yang ia pernah datangi selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yg ini sebaliknya dan justru menawarkan racun.

Sesampainya di rumah, ia minum setengah botol racun yang diberikan Sufi tadi. Ia memutuskan makan malam dengan keluarga di restoran mahal dan memesan makanan favoritnya yang sudah lama tidak pernah ia lakukan. Untuk meninggalkan kenangan manis, ia pun bersenda gurau dengan riang bersama keluarga yang diajaknya. Sebelum tidur pun, ia mencium istrinya dan berbisik, “Sayang, aku mencintaimu.”

Besok paginya dia bangun tidur, membuka jendela kamar dan melihat pemandangan di luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk jalan pagi.

Pulang ke rumah, istrinya masih tidur. Ia pun membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, dan satunya untuk istrinya.

Istrinya yang merasa aneh, kemudian terheran-heran dan bertanya, “Sayang, apa yg terjadi? Selama ini, mungkin aku ada salah ya. Maafkan aku ya sayang?”

Kemudian dirinya mengunjungi ke kantornya, ia menyapa setiap orang. Stafnya pun sampai bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya?” Ia menjadi lebih toleran, apresiatif terhadap pendapat yang berbeda. Ia seperti mulai menikmatinya.

Pulang sampai rumah jam 5 sore, ternyata istrinya telah menungguinya. Sang istri menciumnya, “Sayang, sekali lagi mohon maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkanmu.” Demikian halnya dengan anak-anaknya yang berani bermanjaan kembali padanya.

Tiba-tiba, ia merasa hidup begitu indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan racun yang terlanjur sudah ia minum?

Bergegas ia mendatangi sang Sufi, dan bertanya cemas mengenai racun yang telah sebelumnya ia minum kemarin. Sang Sufi dengan enteng mengatakan, “Buang saja botol itu. Isinya hanyalah air biasa kok. Dan saya bersyukur bahwa ternyata kau sudah sembuh.”

“Bila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan ini. Maka leburkan “belenggu egomu”. Satu kata untukmu, “Bersyukurlah”. Karena itulah rahasia kehidupan sesungguhnya. Itulah kunci kebahagiaan, dan jalan menuju ketenangan”.

KISAH TIGA ORANG PEKERJA

KISAH TIGA ORANG PEKERJA

Suatu kali di siang yang terik, di saat ketiganya tengah sibuk bekerja, melintaslah seorang pria tua.


"Apa yang sedang kau kerjakan ?", tanya orang tua itu kepada salah seorang dari antara mereka.


Pekerja bangunan yang pertama tanpa menoleh sedikit pun, menjawab orang tua itu dengan ketus.


"Hei orang tua, apakah matamu sudah terlalu rabun untuk melihat. Yang aku kerjakan di bawah terik matahari ini adalah pekerjaan seorang kuli biasa !!".


Orang tua itu pun tersenyum, lalu beralih kepada pekerja bangunan yang kedua, "Wahai pemuda, apakah gerangan yang sebenarnya kalian kerjakan ?"


Pekerja bangunan yang kedua itu pun menoleh. Wajahnya yang ramah tampak sedikit ragu. "Aku tidak tahu pasti, tetapi kata orang, kami sedang membuat sebuah rumah Pak", jawabnya lalu meneruskan pekerjaannya kembali.


Masih belum puas dengan jawaban pekerja yang kedua, orang tua itu pun menghampiri pekerja yang ketiga, lalu menanyakan hal yang sama kepadanya. Maka pekerja yang ketiga pun tersenyum lebar, lalu menghentikan pekerjaannya sejenak, lalu dengan wajah berseri-seri berkata.


"Bapak, kami sedang membuat sebuah istana indah yang luar biasa Pak ! Mungkin kini bentuknya belum jelas, bahkan diriku sendiri pun tidak tahu seperti apa gerangan bentuk istana ini ketika telah berdiri nanti. Tetapi aku yakin, ketika selesai, istana ini akan tampak sangat megah, dan semua orang yang melihatnya akan berdecak kagum. Jika engkau ingin tahu apa yang kukerjakan, itulah yang aku kerjakan Pak !", jelas pemuda itu dengan berapi-api.


Mendengar jawaban pekerja bangunan yang ketiga, orang tua itu sangat terharu, rupanya orang tua ini adalah pemilik istana yang sedang dikerjakan oleh ketiga pekerja bangunan itu.


Hal yang sama rupanya berlaku pula dalam hidup ini.


Sebagian besar orang tidak pernah tahu untuk apa mereka dilahirkan ke dunia. Mungkin karena telah begitu disibukkan oleh segala bentuk “perjuangan”, merasa tidak terlalu peduli dengannya. Bisa hidup saja sudah syukur.


Sebagian lagi, yang biasanya adalah tipe “pengekor” atau “me too” yaitu orang-orang yang punya pandangan yang samar-samar tentang keberadaan mereka dalam kehidupan. Sepertinya begini…kayanya begitu…kata motivator sih begono..tapi pastinya ? Don’t have idea !


Namun sisanya yaitu golongan terakhir, biasanya hanya segelintir orang- menemukan “visi” atau “jati diri” mereka di dunia ini. Mereka adalah orang-orang yang tidak hanya kebetulan lahir, sekedar hidup, bertahan agar tetap hidup, tua karena memang harus tua, kawin lagi jika ada kesempatan, lalu berharap mati dan masuk surga, namun adalah orang-orang yang hidup dalam arti yang sebenar-benarnya.

JUJUR DALAM KEADAAN APAPUN

JUJUR DALAM KEADAAN APAPUN

Syaikh Abdul Qadir Jailani berkata, "Aku (saat berumur 18 tahun) pergi ke bagdad mengikuti sebuah khalifah kecil. Namun setibanya kami di rabik, daerah selatan hamdzaan, muncul 60 orang perampok yang merampok khalifah tersebut tanpa memedulikan diriku. Salah seorang perampok tersebut berkata kepadaku, "Hai orang miskin, apa yang engkau miliki?". "40 dinar" jawabku. "Dimana uang tersebut" tanyanya kembali. "Dijahitkan dalam bajuku dibawah ketiak" jawabku. Mengira aku bercanda, perampok tersebut pergi dan tidak memedulikan aku. Kemudian datang seorang perampok lainnya dan menanyakan pertanyaan yang sama. Aku pun menjawabnya dengan jawaban yang sama. Kali ini perampok tersebut melaporkan apa yang dia dengar kepada ketuanya yang sedang membagi-bagi hasil rampokan disebuah bukit kecil.


Mendengar laporan tersebut, kepala perampok itu berkata, "Bawa dia kemari". Dihadapannya, kepala rampok tersebut menanyakan pertanyaan yang sama dan aku kembali menjawabnya dengan jawaban yang sama. Dia lalu memerintahkan anak buahnya untuk melepaskan bajuku, menyobek jahitannya dan mereka menemukan uang tersebut".


"Mengapa engkau melakukan ini?" tanya kepala rampok kepadaku. "Aku telah berjanji kepada ibuku untuk tidak berbohong dan aku tidak ingin mengingkari janjiku kepadanya" jawabku. Kepala perampok tersebut menangis mendengar jawabanku dan berkata, "Engkau tidak mau mengkhianati janjimu kepada ibumu sedangkan aku hingga saat ini selalu mengingkari janji ALLAH". Kepala perampok dan anak buahnya pun bertobat ditanganku".